Powered By Blogger

Jumat, 29 April 2011

Segitiga Bermuda History

Segitiga Bermuda merupakan teka-teki alam semesta yg membuat manusia bingung utk mengungkapkannya semenjak 500 th lalu saat Colombus menemukan Amerika th 1492M. Hingga sekarang ia tetap menjadi misteri sekalipun berbagai perkiraan dan prediksi telah disampaikan. Fenomena ini merupakan salah satu keajaiban alam yg sering di bicarakan dari waktu ke waktu. Semuanya diliputi keanehan dan ketidak jelasan.
Segitiga ini adalah bagian tersembunyi yg terletak di Samudera Atlantik, yg telah menelas ratusan atau mungkin ribuan kapal dan pesawat tanpa ada jejaknya. Tidak ada seorangpun yg mampu mengungkapkan secara pasti rahasia yg sgt misterius ini.
Segitiga bermuda adalah tantangan terbesar yg dihadapi manusia skr ini juga dimasa mendatang.
Segitiga Bermuda terletak di sebelah barat Samudera Atlantik, sebelah tenggara wilayah Miami Florida, AS. Tepatnya sebagian besar wilayah ini membentuk segitiga, antara kepulauan Bermuda, Puerto Rico di Jamaica dan bagian selatan Florida AS. Luas Segitiga Bermuda ini kira2 1,2 juta kilometer persegi terdiri dari 300 pulau kecil yg dihuni 65.000 jiwa.
Sebab Penamaan
Dikenal dg nama Segitiga Bermuda (The Bermuda Triangle) pada th 1945 saat terjadi raibnya sekumpulan pesawat yg membentuk formasi segitiga sblm hilang. Sejak saat itu, wilayah ini dikenal dg nama Segitiga Bermuda dan sejak itu pula orang bicara ngeri ttg segitiga maut bermuda. Maka sebagian org menamakan dg “Kepulauan Setan” dan “Segitiga Setan”.
Ada pula yg mengatakan bhw disebut segitiga, krn stlh berbagai kelenyapan kapal dan pesawat terbang itu diproyeksikan pada peta, ternyata semua berlangsung di suatu daerah berbentuk segitiga, antar kepulauan bermuda, Puerto rico, dan bagian selatan Florida.
Misteri di Bermuda

Dibagian barat lautan Atlantik, ada area tertentu (laut sargaso) yg terkenal sgt aneh. Ditempat ini air lautan dihuni oleh jenis tertentu dari binatang laut yg disebut “Sarjasam”, yg biasa mengapung dlm jmlh besar, dlm bentuk klompok2 yg bisa menghalangi laju perahu dan kapal laut. Dulunya, Colombus ketika pertama kali sampai ditempat ini, ia meyakini bahwa dirinya telah dkt dg daratan (pantai), krn itu ia semakin bersemangat melanjutkan perjalanan dg harapan akan segera sampai di pantai terdekat, akan tetapi usahanya sia-sia.


Laut sargaso jg terkenal dg keheningan yg sangat. ia adlh laut mati, tdk didapati gerakan apapun krn jarangnya hembusan udara dan angin yg menerpanya.
Para pelaut menjulukinya dg banyak nama, antara lain “laut seram” dan “kuburan atlantik”. Hal ini mereka saksikan dari suasana mencekam dan ketakutan luar biasa pd saat mereka berlayar.
Ekspedisi laut modern mengisyaratkan adanya jumlah besar dari kapal laut, kapal selam, dan perahu yg teronggok didasar laut ini, yg berasal dari berbagai masa semenjak perjalanan melalui lautan. Kebanyakan kapal-kapal tsb terbenam didasar lautan pd sisi2 yg gelap, disamping hilangnya sejumlah besar kapal dan perahu tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Juga ditemukan pada dasar lautan ini ratusan bentuk luar biasa dari bekas kapal dan penumpangnya.
Permulaan hilangnya kapal2 di Bermuda, pada th 1850, hilang diwilayah ini atau dekat dengannya lbh dari 50 kapal. Sebagian nahkoda berhasil mengirimkan surat2 (telegram) pd saat2 genting, akan tetapi anehnya surat2 tsb tdk jelas sehingga tdk seorg pun yg bisa memahaminya.
Kebanyakan kapal yg hilang adlh milik pemerintahan AS.
Yang pertamakali adlh kapal Enserjen, yg hilang dg memuat 340 penumpang. Disusul hilangnya kapal selam Scorpion pada th 1968 yg mengangkut 99 pelaut.
Termasuk kapal yg hilang di Segitiga bermuda, pd th 1880, kapal perang Inggris Atlanta yg mengangkut 290 jiwa, kemudian pada th 1918 kapal Amerika Saiklob yg mengangkut 309 orang. Pada bln April 1925, kapal pengangkut barang Raifuku Maru dari Jepang, yg blh dikatakan sdh modern dilangkapi pemancar radio, dan sgt layak laut cepat sekali tenggelam stlh mengirim berita :” seperti pisau raksasa! Cepat tolong! kami tak mungkin lolos!” kapal itu ditelan ombak bersama seluruh awaknya. Tak ada yg tersisa.
Bulan oktober 1951, kapal tanker Southern Isles mengalami nasib serupa. ketika berlayar dalam konvoi, tiba-tiba ia hilang sampai kapal-kapal yg lain hanya melihat cahaya yg ditinggalkannya sedang tenggelam kedasar laut.
Kapal tanker kembarannya Southern Districts tenggelam dg cara yg sama dl bln desember 1954. Ia hilang tanpa meninggalkan isyarat SOS ketika berlayar melintasi wilayah yg tdk beres itu ke utara menuju South Carolina.
Fenomena Raibnya Pesawat
Keanehan ini juga berimbas ke wilayah udara lautan Atlantik, dimana banyak pesawat tiba-tiba raib saat melewati udara lautan atlantik, atau melalui udara Bermuda.
Pada 5 Desember th 1945, formasi lengkap 5 buah pesawat pelempar torpedo Grumman TMB-3 Avenger AL AS raib dihari yg msh siang. Sebuah pesawat penyelamat yg ingin mencari sisa-sisanya pun ditelan ombak di “laut yg tdk beres” itu. Lima jet tempur itu bertolak dari pangkalan udara Forth Lauderdale di utara Miami wilayah Florida,AS dlm rangka misi pelatihan. Penerbangan ini dimulai dr Florida pukul 14.40 menuju arah timur sejauh 160 mil, kemudian belok ke utara sejauh 40 mil, dan akhirnya ke Barat Daya utk kembali ke pangkalan lagi. Dalam perjalanan ada acara latihan menyerang bbrp bangkai kapal di pantai kepulauan Great Sale Clay. Saat itu lima pesawat terbang dlm formasi segitiga.
Lima pesawat tempur ini diawaki oleh 5 pilot dibantu 8 tenaga ahli yg sangat mahir dan berpengalaman. Pimpinan Pilot saat itu adalah Letnan Charles Taylor yg sudah mengantongi 2.500 jam terbang berada pada ujung formasi segitiga. Skuadron tsb pd saat mnjalankan latihan pd sekejap waktu mengarah kpd rongsokan kapal pengangkut barang yg mengapung di permukaan laut Atlantik selatan Bimini. Pada pukul 15.45 saat pimpinan pangkalan militer menunggu berita dari skuadron 19, utk menentukan letak pangkalan dan kode landing, pimpinan pangkalan militer tsb sekonyong-konyong menerima berita aneh dari Pilot penerbangan (Letnan Charles Taylor), berteriak mengatakan:
” Ini gawat Pak! kami sepertinya khilangan arah! Tak ada daratan. Ulangi! Tak ada daratan! Saya tdk bs menentukan arah, kami tlh nyasar di angkasa, semuanya terlihat asing dan membingungkan, kami tdk tau arah!”
Menara pengawas mananyakan formasi pesawat tapi Taylor menjawab:
“Tak tahu persis dimana kami berada!”
“Terbanglah ke Barat” perintah menara
Tapi kemudian lama sekali tidak ada kontak. Lalu ada percakapan simpang siur dari bbrp orang penerbang yg lain.
“Kami tdk tahu dimana arah Barat itu. Ada yg tdk beres ini. Semua terlihat aneh. bahkan lautnya juga” Sesuda sepi sejenak, komandan penerbangan menyerahkan komando kepada penerbang lain tnp alasan yg jls. Komandan baru ini melapor dg suara setgh histeris:
” Ya Tuhan! Dimana kami ini! Mungkin kami sudah melewati Florida dan terbang diatas Teluk Meksiko!”
Pada saat itu komandan yg baru memutuskan utk terbang kembali 180 derajat ke arah Florida lagi, tetapi dari kenyataan sinyal radionya makin lama makin lemah, diduga ia justru terbang lebih menjauhi pangkalan. Lapora terakhir yg ditangkap ialah :
“Nampaknya kami memasuki air putih..tamatlah kami!”
Segera sesudah kontak dg penerbang itu putus, sebuah pesawat amfibi PBM-5 martin Mariner mengangkasa utk memberi pertolongan. Bbrp menit kemudian, pesawat ini melaporkan posisinya, tapi kemudian pemancarnya diam. Pesawat ini hilang juga bersama 13 awak pesawat. tak berbekas seperti lima pesawat Grumman yg hendak ditolong. Menurut saksi mata diatas kapal tanker Gaines miles yg kebetulan berlayar di daerah itu, pesawat amfibi itu jatuh ke laut.
Termasuk pesawat yg raib adalah
1. Pada th 1945, raib dua buah pesawat pengebom milik angkatan bersenjata AS.
2. Pada th 1948, pesawat penumpang Inggris Star Tiger yg mengangkut 313 penumpang raib.
3. Kembali pesawat penumpang inggris , Star Ariel yg mengangkut 474 penumpang jg raib.
4. Pada th 1956, pesawat P5M milik angkatan laut AS raib bersama 5 org penumpangnya.
Pertanyaanya : Apakah ada waktu tertentu utk mengetahui terjadinya musibah di Segitiga Bermuda?
Para peneliti menilai bahwa kebanyakan peristiwa terjadi pada waktu2 tertentu, yg disebut dg musim menghilang, yaitu musim liburan antara November, Desember dan Februari, khususnya yg mendahului awal th baru masehi atau sesudahnya.
Prediksi ttg misteri Segitiga Bermuda
Banyak teori dikemukakan utk mengungkap misteri Segitiga bermuda, antara lain:
1. Teori Gempa laut dan serangan gelombang besar. Teori ini mengatakan : Gesekan dan goncangan di tanah di dasar Lautan Atlantik menghasilkan gelombang dahsyat dan seketika kapal2 menjadi hilang kendali dan lgsg menuju dasa laut dg kuat hanya dlm bbrp detik. Adapun hubungannya dg pesawat, maka goncangan dan gelombang kuat tsb menyebabkan hilangnya keseimbangan pesawat serta tdk adanya kemampuan bagi pilot utk menguasai pesawat.
 3. Teori lubang ruang waktu yg menyedot hilang semua materi, seperti black hole (lubang hitam) yg ada diangkasa.

4. Teori pusaran air. Menurut Bill Dillon dari U.S Geological Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya. Didaerah segitiga maut Bermuda, tapi juga di bbrp daerah lain sepanjang tepi pesisir benua, terdapat “tambang metana”. tambang ini terbentuk kalau gas metana menumpuk dibawah dasar laut yg tak dapat ditembusnya. Gas ini dapat lolos tiba2 kalau dasar laut retak. Lolosnya tdk kepalang tangung. Dengan kekuatan yg luar biasa, tumpukan gas itu menyembur ke permukaan sambil merebus air, membentuk senyawaan metanahidrat. Air yg dilalui gas ini mendidih sampai terlihat sbg “air bercahaya putih”. Blow out serupa yg pernah terjadi dilaut Kaspia sudah banyak menelan anjungan pengeboran minyak sebagai korban. Regu penyelamat yg dikerahkan tdk menemukan sisa sama sekali. Mgkn krn alat dan manusia yg menjadi korban tersedot pusaran air, dan jatuh kedalam lubang bekas retakan dasar laut, lalu tanah dan air yg semula naik ke atas tapi kemudian mengendap lagi didasar laut, menimbun mrk semua.Kemudian pesawat yg terbang rendah memang dpt terpengaruh oleh pancaran air mendidih bercampur gas yg luar biasa kuatnya itu, lalu jatuh ke laut. tetapi apakah yg menyebabkan kompas pesawat Grumman itu tdk berfungsi? jelas medan magnet, tapi dari apa? Apakah dari ledakan gunung di dasar laut? ini msh tetap misteri.
5. Teori Piring Terbang (UFO) mengatakan bhw diwilayah itu adalah markas besar UFO di bumi ini. Ada hubungan antara munculnya piring terbang dg raibnya kapal dan pesawat diwilayah tsb.
6. Yang lebih aneh lagi adalah Segitiga Bermuda tsb sbg pusat Pemerintahan kota Atlantis yg tenggelam ribuan tahun yg lalu, kota manusia duyung, dan ada yg mntakn bahwa selain itu adalah pusat persembunyian Dajjal al-Akbar dan mnurut pengertian di agama islam dajjal adalah orang yg suka berbohong.


ATLANTIS

Atlantis, Atalantis, atau Atlantika (bahasa Yunani: Ἀτλαντὶς νῆσος, "pulau Atlas") adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias.
Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".
Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Masyarakat sering membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik, namun umumnya tidak mempercayainya dan terkadang menjadikannya bahan lelucon. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali. Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance, seperti "New Atlantis" karya Francis Bacon. Atlantis juga mempengaruhi literatur modern, dari fiksi ilmiah hingga buku komik dan film. Namanya telah menjadi pameo untuk semua peradaban prasejarah yang maju (dan hilang).
 
Catatan Plato
 
Dua dialog Plato, Timaeus dan Critias, yang ditulis pada tahun 360 SM, berisi referensi pertama Atlantis. Plato tidak pernah menyelesaikan Critias karena alasan yang tidak diketahui; namun, ahli yang bernama Benjamin Jowett, dan beberapa ahli lain, berpendapat bahwa Plato awalnya merencanakan untuk membuat catatan ketiga yang berjudul Hermocrates. John V. Luce mengasumsikan bahwa Plato — setelah mendeskripsikan asal usul dunia dan manusia dalam Timaeus, dan juga komunitas sempurna Athena kuno dan keberhasilannya dalam mempertahankan diri dari serangan Atlantis dalam Critias — akan membahas strategi peradaban Helenik selama konflik mereka dengan bangsa barbar sebagai subyek diskusi dalam Hermocrates.
Empat tokoh yang muncul dalam kedua catatan tersebut adalah politikus Critias dan Hermocrates dan juga filsuf Socrates dan Timaeus, meskipun hanya Critias yang berbicara mengenai Atlantis. Walaupun semua tokoh tersebut merupakan tokoh bersejarah (hanya tiga tokoh pertama yang dibawa),[3] catatan tersebut mungkin merupakan karya fiksi Plato. Dalam karya tertulisnya, Plato menggunakan dialog Socrates untuk mendiskusikan posisi yang saling berlawanan dalam hubungan prakiraan.

Timaeus
Timaeus dimulai dengan pembukaan, diikuti dengan catatan pembuatan dan struktur alam semesta dan peradaban kuno. Dalam bagian pembukaan, Socrates merenungkan mengenai komunitas yang sempurna, yang dideskripsikan dalam Republic karya Plato, dan berpikir apakah ia dan tamunya dapat mengingat sebuah cerita yang mencontohkan peradaban seperti itu.
Pada buku Timaeus, Plato berkisah:
Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.[4]
Critias
Poseidon karya Bronzino (1503–1572).
Critias menyebut kisah yang diduga sejarah yang akan memberikan contoh sempurna, dan diikuti dengan deskripsi Atlantis. Dalam catatannya, Athena kuno mewakili "komunitas sempurna" dan Atlantis adalah musuhnya, mewakili ciri sempurna sangat antitesis yang dideskripsikan dalam Republic. Critias mengklaim bahwa catatannya mengenai Athena kuno dan Atlantis berhaluan dari kunjungan ke Mesir oleh penyair Athena, Solon pada abad ke-6 SM. Di Mesir, Solon bertemu pendeta dari Sais, yang menerjemahkan sejarah Athena kuno dan Atlantis, dicatat pada papiri di heroglif Mesir, menjadi bahasa Yunani. Menurut Plutarch, Solon bertemu dengan "Psenophis Heliopolis, dan Sonchis Saite, yang paling dipelajari dari semua pendeta" (Kehidupan Solon). Karena jarak 500 tahun lebih antara Plutarch dan peristiwa yang bersifat sebagai alasan atau dalih, dan karena informasi ini tidak ada pada Timaeus dan Critias, identifikasi ini dipertanyakan.
Menurut Critias, dewa Helenik membagi wilayah sehingga tiap dewa dapat memiliki; Poseidon mewarisi wilayah pulau Atlantis. Pulau ini lebih besar daripada Libya kuno dan Asia Kecil yang disatukan,[1] tetapi akan tenggelam karena gempa bumi dan menjadi sejumlah lumpur yang tak dapat dilewati, menghalangi perjalanan menyebrang samudra. Bangsa Mesir mendeskripsikan Atlantis sebagai pulau yang terletak kira-kira 700 kilometer, kebanyakan terdiri dari pegunungan di wilayah utara dan sepanjang pantai, dan melinkungi padang rumput berbentuk bujur di selatan "terbentang dalam satu arah tiga ribu stadia (sekitar 600 km), tetapi di tengah sekitar dua ribu stadia (400 km).
Wanita asli Atlantis bernama Cleito (putri dari Evenor dan Leucippe) tinggal disini. Poseidon jatuh cinta padanya, lalu memperistri gadis muda itu dan melahirkan lima pasang anak laki-laki kembar. Poseidon membagi pulau menjadi 10 wilayah yang masing-masing diserahkan pada 10 anak. Anak tertua, Atlas, menjadi raja atas pulau itu dan samudra disekitarnya (disebut Samudra Atlantik untuk menghormati Atlas). Nama "Atlantis" juga berasal dari namanya, yang berari "Pulau Atlas".
Poseidon mengukir gunung tempat kekasihnya tinggal menjadi istana dan menutupnya dengan tiga parit bundar yang lebarnya meningkat, bervariasi dari satu sampai tiga stadia dan terpisah oleh cincin tanah yang besarnya sebanding. Bangsa Atlantis lalu membangun jembatan ke arah utara dari pegunungan, membuat rute menuju sisa pulau. Mereka menggali kanal besar ke laut, dan di samping jembatan, dibuat gua menuju cincin batu sehingga kapal dapat lewat dan masuk ke kota di sekitar pegunungan; mereka membuat dermaga dari tembok batu parit. Setiap jalan masuk ke kota dijaga oleh gerbang dan menara, dan tembok mengelilingi setiap cincin kota. Tembok didirikan dari bebatuan merah, putih dan hitam yang berasal dari parit, dan dilapisi oleh kuningan, timah dan orichalcum (perunggu atau kuningan).
Menurut Critias, 9.000 tahun sebelum kelahirannya, perang terjadi antara bangsa yang berada di luar Pilar-pilar Herkules (umumnya diduga Selat Gibraltar), dengan bangsa yang tinggal di dalam Pilar. Bangsa Atlantis menaklukan Libya sampai sejauh Mesir dan benua Eropa sampai sejauh Tirenia, dan menjadikan penduduknya budak. Orang Athena memimpin aliansi melawan kekaisaran Atlantis, dan sewaktu aliansi dihancurkan, Athena melawan kekaisaran Atlantis sendiri, membebaskan wilayah yang diduduki. Namun, nantinya, muncul gempa bumi dan banjir besar di Atlantis, dan hanya dalam satu hari satu malam, pulau Atlantis tenggelam dan menghilang.
Catatan kuno lainnya
Selain Timaeus dan Critias, tidak terdapat catatan kuno mengenai Atlantis, yang berarti setiap catatan mengenai Atlantis lainnya berdasarkan dari catatan Plato.
Banyak filsuf kuno menganggap Atlantis sebagai kisah fiksi, termasuk (menurut Strabo) Aristoteles. Namun, terdapat filsuf, ahli geografi dan sejarawan yang percaya akan keberadaan Atlantis.[5] Filsuf Crantor, murid dari murid Plato, Xenocrates, mencoba menemukan bukti keberadaan Atlantis. Karyanya, komentar mengenai Timaeus, hilang, tetapi sejarawan kuno lainnya, Proclus, melaporkan bahwa Crantor berkelana ke Mesir dan menemukan kolom dengan sejarah Atlantis tertulis dalam huruf heroglif. Plato tidak pernah menyebut kolom tersebut. Menurut filsuf Yunani, Solon melihat kisah Atlantis dalam sumber yang berbeda yang dapat "diambil untuk diberikan".[
Bagian lain dari komentar abad ke-5 Proclus mengenai Timaeus memberi deskripsi geografi Atlantis. Menurut mereka, terdapat tujuh pulau di laut tersebut pada saat itu, tanah suci untuk Persephone, dan juga tiga lainnya dengan besar yang sangat besar, salah satunya tanah suci untuk Pluto, lainnya untuk Ammon, dan terakhir di antaranya untuk Poseidon, dengan luas ribuan stadia. Penduduknya—mereka menambah—memelihara ingatan dari nenek moyang mereka mengenai pulau besar Atlantis yang pernah ada dan telah berkuasa terhadap semua pulau di laut Atlantik dan suci untuk Poseidon. Kini, hal tersebut telah ditulis Marcellus dalam Aethiopica".[ Marcellus masih belum diidentifikasi.
Sejarawan dan filsuf kuno lainnya yang mempercayai keberadaan Atlantis adalah Strabo dan Posidonius
Catatan Plato mengenai Atlantis juga telah menginspirasi beberapa imitasi parodik: hanya beberapa dekade setelah Timaeus dan Critias, sejarawan Theopompus dari Chios menulis mengenai wilayah yang disebut Meropis. Deskripsi wilayah ini ada pada Buku 8 Philippica, yang berisi dialog antara Raja Midas dan Silenus, teman dari Dionysus. Silenus mendeskripsikan Bangsa Meropid, ras manusia yang tumbuh dua kali dari ukuran tubuh biasa, dan menghuni dua kota di pulau Meropis (Cos?): Eusebes (
Εὐσεβής, "kota Pious") dan Machimos (Μάχιμος, "kota-Pertempuran"). Ia juga melaporkan bahwa angkatan bersenjata sebanyak sepuluh juta tentara menyebrangi samudra untuk menaklukan Hyperborea, tetapi meninggalkan proposal ini ketika mereka menyadari bahwa bangsa Hyperborea adalah bangsa terberuntung di dunia. Heinz-Günther Nesselrath menyatakan bahwa cerita Silenus merupakan jiplakan dari kisah Atlantis, untuk alasan membongkar ide Plato untuk mengejek.
Zoticus, seorang filsuf Neoplatonis pada abad ke-3, menulis puisi berdasarkan catatan Plato mengenai Atlantis.
Sejarawan abad ke-4, Ammianus Marcellinus, berdasarkan karya Timagenes (sejarawan abad ke-1 SM) yang hilang, menulis bahwa Druid dari Galia mengatakan bahwa sebagian penduduk Galia bermigrasi dari kepulauan yang jauh. Catatan Ammianus dianggap oleh sebagian orang sebagai klaim bahwa ketika Atlantis tenggelam, penduduknya mengungsi ke Eropa Barat; tetapi Ammianus mengatakan bahwa “Drasidae (Druid) menyebut kembali bahwa sebagian dari penduduk merupakan penduduk asli, tetapi lainnya juga bermigrasi dari kepulauan dan wilayah melewati Rhine" (Res Gestae 15.9), tanda bahwa imigran datang ke Galia dari utara dan timur, tidak dari Samudra Atlantik.
Risalah Ibrani mengenai perhitungan astronomi pada tahun 1378/79, yang merupakan parafrase karya Islam awal yang tidak diketahui, menyinggung mitologi Atlantis dalam diskusi mengenai penentuan titik nol kalkulasi garis bujur.

Catatan modern
Peta menunjukan wilayah kekuasaan Kekaisaran Atlantis. Peta dibuat oleh Ignatius L. Donnelly.
Novel Francis Bacon tahun 1627, The New Atlantis (Atlantis Baru), mendeskripsikan komunitas utopia yang disebut Bensalem, terletak di pantai barat Amerika. Karakter dalam novel ini memberikan sejarah Atlantis yang mirip dengan catatan Plato. Tidak jelas apakah Bacon menyebut Amerika Utara atau Amerika Selatan.
Novel Isaac Newton tahun 1728, The Chronology of the Ancient Kingdoms Amended (Kronologi Kerajaan Kuno Berkembang), mempelajari berbagai hubungan mitologi dengan Atlantis.
Pada pertengahan dan akhir abad ke-19, beberapa sarjana Mesoamerika, dimulai dari Charles Etienne Brasseur de Bourbourg, dan termasuk Edward Herbert Thompson dan Augustus Le Plongeon, menyatakan bahwa Atlantis berhubungan dengan peradaban Maya dan Aztek.

Pada tahun 1882, Ignatius L. Donnelly mempublikasikan Atlantis: the Antediluvian World. Karyanya menarik minat banyak orang terhadap Atlantis. Donnelly mengambil catatan Plato mengenai Atlantis dengan serius dan menyatakan bahwa semua peradaban kuno yang diketahui berasal dari kebudayaan Neolitik tingginya.
Selama akhir abad ke-19, ide mengenai legenda Atlantis digabungkan dengan cerita-cerita "benua hilang" lainnya, seperti Mu dan Lemuria. Helena Blavatsky, "Nenek Pergerakan Era Baru", menulis dalam The Secret Doctrine (Doktrin Rahasia), bahwa bangsa Atlantis adalah pahlawan budaya (kontras pada Plato yang mendeskripsikan mereka sebagai masalah militer), dan "Akar Ras" ke-4, yang diteruskan oleh "Ras Arya". Rudolf Steiner menulis evolusi budaya Mu atau Atlantis. Edgar Cayce, pertama kali menyebut Atlantis tahun 1923,[15] dan nantinya menjelaskan bahwa lokasi Atlantis berada di Karibia, dan menyatakan bahwa Atlantis adalah peradaban berevolusi tinggi kuno, kini telah tenggelam, yang memiliki kapal dan pesawat tempur menggunakan energi dalam bentuk kristal energi misterius. Ia juga memprediksi bahwa sebagian dari Atlantis akan naik ke permukaan tahun 1968 atau 1969. Jalan Bimini, yang ditemukan oleh Dr.J Manson Valentine, merupakan formasi batu tenggelam yang terlihat seperti jalan di sebelah utara Kepulauan Bimini Utara. Jalan ini ditemukan pada tahun 1968 dan diklaim sebagai bukti peradaban yang hilang dan kini masih diteliti.
Telah diklaim bahwa sebelum era Eratosthenes tahun 250 SM, penulis Yunani menyatakan bahwa lokasi Pilar-pilar Herkules berada di Selat Sisilia, namun tidak terdapat bukti yang cukup untuk membuktikan hal tersebut. Menurut Herodotus (circa 430 SM), ekspedisi Finisi telah berlayar mengitari Afrika atas perintah firaun Necho, berlayar ke selatan Laut Merah dan Samudera Hindia dan bagian utara di Atlantik, memasuki kembali Laut Tengah melalui Pilar Hercules. Deskripsinya di Afrika barat laut menjelaskan bahwa ia melokasikan Pilar Hercules dengan tepat di tempat pilar Hercules berada saat ini. Kepercayaan bahwa pilar Hercules yang telah diletakan di Selat Sisilia menurut Eratosthenes, telah dikutip dalam beberapa teori Atlantis.



'Atlantis yang Hilang' Diburu di Spanyol

Lokasi Atlantis masih misterius. Sejumlah spekulasi beredar, salah satunya di Indonesia.
Rabu, 20 Januari 2010, 10:38 WIB by VIVAnews.com
Elin Yunita Kristanti
Gambaran Kota Atlantis yang hilang ditelan lautan. (The Sun)
VIVAnews - Sebuah tim peneliti Spanyol CSIC meneliti area berawa di taman Andalusia. Mereka sedang mencari bukti-bukti peradaban yang ada sekitar 3.000 tahun lalu, Tartessos.

Mereka yakin Tartesos, peradaban tinggi di selatan Iberia, beribu kota di lokasi yang saat ini menjadi taman nasional Donana.

Sebelumnya, para ilmuwan menemukan bukti-bukti eksistensi budaya Tartessian di daerah dekat mulut Sungai Gualdalquiver, lokasi pertemuan sungai itu dengan Samudera Atlantik.

"Gempa bumi dan tsunami menghancurkan menjadi akhir kekuasaan Tartesian, yang saat itu sedang berada di puncak,"  kata Sebastian Celestino, pemimpin proyek, seperti dimuat laman Telegraph, 18 Januari 2010.

Foto udara menunjukan keberadaan pola-pola, mirip bekas kota, yang tak mungkin dihasilkan secara alami.

Peradaban Tartessian di selatan Spanyol berkembang di abad 11 hingga 7 sebelum masehi. Tartessian adalah negeri kaya yang memperdagangkan emas dan perak dari tambang sendiri. Tartessian telah lama dihubung-hubungkan dengan legenda Atlantis yang hilang.

Ketika ilmuwan Spayol menolak spekulasi bahwa apa yang mereka cari berhubungan dengan Atlantis, ilmuwan lain berpendapat sebaliknya. Apa yang sedang dilakukan ilmuwan CSIC dianggap bisa jadi terobosan besar untuk menjawab misteri Altantis.

"Bukti menunjukan Atlantis bukanlah bukan fiksi, cerita rakyat, atau mitos. Tapi nyata berdasarkan apa yang diungkap Plato," kata Georgeos Diaz-Montexano, arkelolog Cuba yang 15 tahun mendedikasikan hidupnya mencari keberadaan Atlantis.

"Apa yang dicari CISC memang bukan Atlantis, tapi mereka semakin dekat dengan legenda itu." lanjut dia.

****

Lokasi Atlantis masih jadi misteri. Sejumlah spekulasi beredar, ada yang mengatakan kota kuno berperadaban tinggi itu berada di Kepulauan Mediterania, Gurun Sahara, Amerika Tengah, Antartika, bahkan Indonesia.
Dalam bukunya berjudul “Atlantis the Lost Continents Finally Found”, seorang ilmuwan asal Brazil, Arysio  Santos, menyebut Indonesia sebagai lokasi Atlantis, berdasarkan definisi yang disebut Plato dalam 'Lost Civilization'.

Dalam wawancara yang dimuat laman YouTube, Santos tanpa ragu mengatakan bahwa Atlantis benar-benar ada dan bukan sekedar mitos.

Santos menjelaskan mengapa selama ini para ilmuwan gagal menemukan Atlantis dan bahkan ragu akan keberadaan kota yang hilang itu.

"Karena mereka mencarinya di tempat yang salah. Mereka mencarinya di Laut Atlantik," kata dia dalam wawancara di YouTube, seperti dimuat laman Hubpages.

Anggapan bahwa Atlantis berada di Samudera Atlantik, memang logis. Namun, itu bukan lokasi yang tepat.

"Atlantis berada di Lautan Hindia [Indonesia], di belahan lain bumi," kata dia. Di belahan bumi timur itulah, tambah Santos, peradaban bermula.

Lalu, pada Februari 2009, beredar kabar mengejutkan soal Atlantis. Google Earth menemukan bekas-bekas peradaban kuno di Samudera Atlantik, tepatnya di Afrika.

Spekulasi beredar, reruntuhan itu adalah Atlantis. Namun, pihak Google lalu mengkonfirmasi, bahwa apa yang disangka alur kota tua ternyata artefak dari proses pengumpulan data pengukuran dasar laut oleh kapal - dengan menggunakan sonar.

Alur garis, yang dikira bekas reruntuhan, adalah bayangan kapal saat proses pengumpulan data.

Legenda Atlantis, Indonesia Masuk Wilayahnya?

Minggu, 27 Desember 2009 - 12:58 wib by okeZone.com
Peta dugaan kota Atlantis di Indonesia (Google map/NASA)
ATLANTIS adalah legenda, Atlantis adalah misteri, dan Atlantis selalu mengundang pertanyaan. Benua yang disebut sebagai taman eden atau surga itu diyakini menjadi pusat peradaban dunia pada zaman es.

Meskipun manusia sudah mencari sisa-sisa keberadaan kota ini selama ratusan tahun dan lebih dari 5.000 buku mengenai Atlantis diterbitkan, tidak ada satu pun yang bisa memastikan di mana sebenarnya Atlantis berada dan benarkah Atlantis itu memang ada atau hanya dongeng yang dikisahkan filsuf Yunani, Plato. Ratusan ekspedisi yang menjelajahi Siprus, Afrika, Laut Mediterania, Amerika Selatan, Kepulauan Karibia hingga Mesir untuk mencari jejak Atlantis pun belum memperoleh bukti valid di mana surga Atlantis berada.

Setelah puluhan wilayah sebelumnya tidak juga memberi bukti valid, Indonesia kini disebut-sebut sebagai tempat Atlantis sesungguhnya, sebuah surga dunia yang tenggelam dalam waktu sehari semalam. Di antara begitu banyak pakar yang meyakini Atlantis berada di Indonesia adalah Profesor Arysio Santos. Geolog dan fisikawan nuklir asal Brasil ini melakukan penelitian selama 30 tahun untuk meneliti keberadaan Atlantis. Lewat bukunya, Atlantis: The Lost Continent Finally Found, Santos memberikan sejumlah paparan serta analisisnya. Santos menelusur lokasi Atlantis berdasarkan pendekatan ilmu geologi, astronomi, paleontologi, arkeologi, linguistik, etnologi, dan comparative mythology.

Menurut Santos, tidak kunjung ditemukannya jejak Atlantis karena orang-orang mencari di tempat yang salah. Mereka seharusnya mencari lokasi tersebut di Indonesia karena berbagai bukti yang kuat mendukung hal tersebut. Pendapat Santos ini memang masih diperdebatkan mengingat hingga kini belum ada ekspedisi khusus untuk mencari lokasi Atlantis di kepuluan Indonesia. Dalam keyakinan Santos, Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan dari India bagian selatan, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Paparan Sunda.

Santos meyakini benua menghilang akibat letusan beberapa gunung berapi yang terjadi bersamaan pada akhir zaman es sekira 11.600 tahun lalu. Di antara gunung besar yang meletus zaman itu adalah Gunung Krakatau Purba (induk Gunung Krakatau yang meletus pada 1883) yang konon letusannya sanggup menggelapkan seluruh dunia. Letusan gunung berapi yang terjadi bersamaan ini menimbulkan gempa, pencairan es, banjir, serta gelombang tsunami sangat besar. Saat gunung berapi itu meletus, ledakannya membuka Selat Sunda. Peristiwa itu juga mengakibatkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi yang kemudian disebut Atlantis.

Bencana mahadahsyat ini juga mengakibatkan punahnya hampir 70 persen spesies mamalia yang hidup pada masa itu, termasuk manusia. Mereka yang selamat kemudian berpencar ke berbagai penjuru dunia dengan membawa peradaban mereka di wilayah baru. “Kemungkinan besar dua atau tiga spesies manusia seperti ‘hobbit’ yang baru-baru ini ditemukan di Pulau Flores musnah dalam waktu yang hampir sama,” tulis Santos. Sebelum terjadinya bencana banjir itu, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara diyakini masih menyatu dengan semenanjung Malaysia serta Benua Asia.

Berdasarkan cerita Plato, Atlantis merupakan negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu. Dasar inilah yang menjadi salah satu teori Santos mengenai keberadaan Atlantis di Indonesia. Perlu dicatat bahwa Atlantis berjaya saat sebagian besar dunia masih diselimuti es di mana temperatur bumi kala itu diperkirakan lebih dingin 15 derajat Celsius daripada sekarang. Wilayah yang bermandi sinar matahari sepanjang waktu pastilah berada di garis khatulistiwa dan Indonesia memiliki prasyarat untuk itu. Dalam cerita yang dituturkan Plato, Atlantis juga digambarkan menjadi pusat peradaban dunia dari budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, bahasa, dan lain-lain.

Plato juga menceritakan negara Atlantis yang kaya dengan bahan mineral serta memiliki sistem bercocok tanam yang sangat maju. Merujuk cerita Plato, wilayah Atlantis haruslah berada di daerah yang diyakini beriklim tropis yang memungkinkan adanya banyak bahan mineral dan pertanian yang maju karena sistem bercocok tanam yang maju hanya akan tumbuh di daerah yang didukung iklim yang tepat seperti iklim tropis. Kekayaan Indonesia termasuk rempah-rempah menjadi kemungkinan lain akan keberadaan Atlantis di wilayah Nusantara ini. Kemasyhuran Indonesia sebagai surga rempah dan mineral bahkan kemudian dicari-cari Dunia Barat.

Menurut Santos, pulau-pulau di Indonesia yang mencapai ribuan itu merupakan puncak-puncak gunung dan dataran-dataran tinggi benua Atlantis yang dulu tenggelam. Satu hal yang ditekankan Santos adalah banyak peneliti selama ini terkecoh dengan nama Atlantis. Mereka melihat kedekatan nama Atlantis dengan Samudera Atlantik yang terletak di antara Eropa, Amerika dan Afrika. Padahal pada masa kuno hingga era Christoper Columbus atau sebelum ditemukannya Benua Amerika, Samudra Atlantik yang dimaksud adalah terusan Samudra Pasifik dan Hindia.

Sekali lagi Indonesia memiliki syarat untuk itu karena Indonesia berada di antara dua samudera tersebut. Jika terdapat begitu banyak kemungkinan Indonesia menjadi lokasi sesungguhnya Atlantis lalu, mengapa selama ini nama Indonesia jarang disebut-sebut dalam referensi Atlantis? Santos menilai keengganan Dunia Barat melakukan ekspedisi ataupun mengakui Indonesia sebagai wilayah Atlantis adalah karena hal itu akan mengubah catatan sejarah tentang siapa penemu perdaban. Dengan adanya sejumlah bukti mengenai keberadaan Atlantis di Indonesia maka teori yang mengatakan Barat sebagai penemu dan pusat peradaban dunia akan hancur.

“Kenyataan Atlantis (berada di Indonesia) kemungkinan besar akan mengakibatkan perlunya revisi besar-besaran dalam ilmu humaniora, seperti antropologi, sejarah, linguistik, arkelogi, evolusi, paleantropologi dan bahkan mungkin agama,” tulis Santos dalam bukunya. Selain Santos, banyak arkeolog Amerika Serikat yang juga meyakini Atlantis adalah sebuah pulau besar bernama Sunda Land yang luasnya dua kali negara India. Daratan itu kini tinggal Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Salah satu pulau di Indonesia yang kemungkinan bisa menjadi contoh terbaik dari keberadaan sisa-sisa Atlantis adalah Pulau Natuna, Riau.

Berdasarkan penelitian, gen yang dimiliki penduduk asli Natuna mirip dengan bangsa Austronesia tertua. Rumpun bangsa Austronesia yang menjadi cikal bakal bangsa-bangsa Asia merupakan sebuah fenomena besar dalam sejarah keberadaan manusia. Rumpun ini kini tersebar dari Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di Timur. Rumpun bangsa ini juga melahirkan 1.200 bahasa yang kini tersebar di berbagai belahan bumi dan dipakai lebih dari 300 juta orang. Yang menarik, 80 persen dari rumpun penutur bahasa Austronesia tinggal di Kepulauan Nusantara Indonesia. Namun, pendapat Santos dkk yang meyakini bahwa Atlantis berada di Indonesia ini masih harus dikaji karena kurang dilengkapi bukti-bukti.

Pakar Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Wahyu Hantoro mengatakan analisa Santos masih berupa hipotesa. Wahyu juga menilai pelu dijelaskan lebih lanjut kategorisasi jenis kebudayaan tinggi yang ada pada zaman Atlantis serta gelombang setinggi apa yang bisa membuat Paparan Sunda terbelah.
 
 
  

The Cove

maaf karna bebrpa mnggu kmren sya tdak mnampilkn postingan terbaru karna saya sedang mempersiapkan diri untuk mnghadapi UN (Ujian Nasional) dan mngkin bebrpa mnggu ke depan saya juga tdak bisa memberi postingan yang baru karena persiapan buat masuk ke sekolah yang lebih tinggi. kali ini saya akan memosting tentan film dokumenter yang sangat 'perfect' dr segi unsur suara, gambar, maupun alur ceritanya. Film yang disutradarai oleh Louie Psihoyos, dan di sajikan oleh Rick O'Barry ini  merupakan film dokumenter peraih Oscar pada tahun 2010! yaitu "THE COVE".

   
Bisa dipastikan hampir seluruh manusia di bumi ini mengenal hewan bernama Lumba2 / Dolphin. Mamalia air asin ini sudah sejak lama menjadi salah satu ikon hewan yang paling disukai anak2 bahkan orang dewasa karena kepintaran dan kelucuannya yang mempesona dan menghibur. Namun siapa sangka di sebuah kota kecil yang tenang dan indah bernama Taiji yang terletak di propinsi Wakayama, Jepang sebuah terjadi peristiwa pembantaian besar2an terhadap lumba2 di sebuah teluk tersembuyi . Diperkirakan sebanyak 23.000 lumba2 dibunuh setiap tahunnya, jumlah ini bahkan lebih banyak beberapa kali lipat daripada jumlah pembunuhan ikan paus yang terjadi di Antartika. Ironis memang kota yang mengklaim dirinya sebagai kota pencinta lumba2 dan paus ini malah memiliki agenda tahunan tersembunyi yang melibatkan para nelayan, polisi dan pemerintah setempat untuk melakukan "pembantaian" besar2an tersebut. Semua kegiatan tsb dilakukan secara diam2 dan penuh kerahasian di sebuah teluk tersembunyi. Para penduduk setempat terutama turis asing dilarang keras mendekati tempat tersebut dan juga menggambil gambar tentang apa yang terjadi di tempat tsb, akibatnya peristiwa menyedihkan ini tidak pernah diketahui oleh dunia.
Untung saja melalui film dokumenter luar biasa yang digarap oleh Louie Psihoyos ini kita dapat menyaksikan perjuangan manusia2 hebat yang berjuang dengan tulus hati dan semangat yang luar biasa untuk berusaha untuk menyelamatkan lumba2 tersebut dan mengungkap kebusukan yang terjadi di teluk Taiji kepada dunia Internasional. The Cove bukanlah dokumenter biasa yang hanya sekedar memberikan informasi tentang kehidupan lumba2, namun melalui dokumenter yang masuk dalam nominasi Oscar 2010 ini (dan gue sangat berharap film ini menang) kita juga diajak merasakan langsung ketegangan ala film2 spy-thriller dalam sebuah operasi rahasia penyelamatan lumba2. Dipimpin oleh Ric O'Barry, aktvis sekaligus pelatih lumba2 ternama dan rekan2 aktivis lainnya yang berasal dari berbagai profesi sebuah operasi rahasia tersebut sudah dipersiapkan dengan sangat matang. Berbekal peralatan canggih dan juga tentunya kenekatan yang luar biasa orang2 hebat ini rela berkorban untuk dapat membuka mata dunia dan memberikan bukti luar biasa kepada kita tentang fakta2 mengejutkan apa yang terjadi di Taiji.
OverallThe Cove adalah salah satu dari sedikit film dokumenter yang disajikan secara luar biasa, tidak hanya mendidik namun film yang didistribusikan oleh Lionsgate ini dipastikan juga akan menghibur karena berani menyajikan sebuah tontoan penuh ketegangan yang ditampilkan secara nyata, dan yang terpenting adalah dapat menginspirasi penontonnya, khususnya pencinta hewan untuk dapat berbuat sesuatu yang lebih banyak dan lebih berani untuk menjaga kelestarian dan kelangsungan para mahluk2 ciptaan Tuhan yang ini dari kepunahan.

   Jadi ini kisah nyata, di salah satu teluk kota Taiji, Jepang ada pembantaian lumba-lumba yang gak berperikemanusiaan banget! Gue ngenes liatnya, sedih banget. Kok bisa-bisanya gitu orang bisa setega itu bunuh beribu-ribu lumba-lumba iap tahunnya sampe itu teluk warna nya Merah ASLI!!! Gakpunya rasa iba banget deh. Itulah manusia. Rakus banget! Untung aja ada salah seorang yg bikin film dokumenter ttg kejadian ini.




so mari kita rawat bumi ini, tumbuhannya, hewannya, alamnya, semuanya. Jangan rakus-rakus jadi manusia.

Kamis, 07 April 2011

profil personil BLINK 182

   
Berikut ini adalah profil personil BLINK 182

yg pertama adalah TOM DELONGE berikut ini adalah profilnya

Dilahirkan dengan nama Thomas Matthew DeLonge, Jr.
Asal Poway, California
Genre Alternative rock
Pop punk
Punk rock
Skate Punk
Pekerjaan Musikus, Vokalis, Penulis lagu, Gitaris
Instrumen Gitar
Vokal
Bass (hanya Box Car Racer)
Tahun aktif 1992–sekarang
Label Geffen
Dipengaruhi oleh Blink-182
Angels & Airwaves
Box Car Racer

yg kedua adalah MARK HOPPUS berikut ini adalah profilnya
Dilahirkan dengan nama Markus Allen Hoppus
Asal Ridgecrest, California, Amerika Serikat
Genre Pop-Punk
Rock Alternatif
Punk rock
Pekerjaan Musisi
Instrumen Vokal
Bas
Tahun aktif 1992 - sekarang
Dipengaruhi oleh Blink 182, +44
yg terakhir adalah TRAVIS BARKER berikut adalah profilnya

Dilahirkan dengan nama Travis London Barker
Asal Fontana, California
Genre Pop-Punk
hip-Hop
punk Rock
Instrumen Drum, Keyboard
Tahun aktif 1994-sekarang
Dipengaruhi oleh The Aquabats
Blink 182
Box Car Racer
Expensive Taste
The Transplants
The Suicide Machine
+44

BCR History


Box Car Racer adalah Project Sampingan dari Tom DeLonge Blink 182 ( lead vocals, rhythm guitar, bass ) dan Travis Barker Blink 182 ( drums, percussion, keyboards, piano ). Tom DeLonge menciptakan Box Car Racer karena dia ingin berexperiment dan merekam lagu-lagu yang menurut Tom DeLonge tidak cocok dengan Jati Diri Music Blink 182. Tom DeLonge kemudian bersama drummer satu Band-nya, Travis Barker dan salah teman dekatnya yang juga dari Poway, California, David Kennedy ( lead guitar, vocals ) yang saat itu masih di Hazen Street, bersama-sama membentuk Band Baru Box Car Racer.

Nama Box Car Racer sendiri sebenarnya di ambil dari kata Bockscar, nama pesawat B-29 Bomber yang menjatuhkan Bomb Atom di Kota Nagasaki, Jepang pada perang dunia ke-2. Nama itu juga di ambil sebab lagu Box Car Racer liriknya berkisar antara Cinta dan Perang. Band Box Car Racer kemudian berdiri di tahun 2002.

Di awal terbentuknya Band, Tom DeLonge adalah pemegang Bass, tetapi, ketika mereka akan Tour untuk pertama kalinya, Tugas Bass di serahkan kepada anggota baru mereka, Anthony Celestino.

Dalam Album Box Car Racer, banyak sekali di undang pemain tambahan seperti penampilan satu Anggota Blink 182 yang tersisa, Mark Hoppus dalam lagu “Elevator”. Tim Armstrong dari Rancid dan Jordan Pundik dari New Found Glory juga tampil di album mereka dalam lagu “Cat Like Thief”.

Box Car Racer berhenti aktif di musim gugur 2002 setelah mereka menyelesaikan Tour mereka di tahun tersebut. Tom DeLonge telah menyatakan bahwa Box Car Racer telah memenuhi sasaran dan oleh karena itu akan berhenti berfungsi untuk selamanya ( mengingat bahwa memang band ini adalah side project ).

Walaupun Band ini telah bubar, tampaknya pembentukan Band ini mempengaruhi internal Blink 182, sehingga akhirnya menjadi salah satu penyebab Blink 182 melakukan Hiatus sampai dengan 2008. Hal ini terjadi karena Mark Hoppus merasa di khianati oleh Tom DeLonge, alasan lainnya adalah karena Tom DeLonge meminta istirahat selama setengah tahun dari Tour untuk menghabiskan waktunya bersama keluarga, walaupun pada saat itu jadwal Tour telah di buat.

Setelah Blink 182 Hiatus, Tom DeLonge kemudian kembali merekrut David Kennedy untuk membantuk Angel & Airwaves ( AVA ) yang masih aktif sampai saat ini, walaupun Blink 182 sudah berhenti dari hiatus.

Angels and Airwaves History

 Angels and Airwaves dibentuk Tom pada masa - masa kevakuman Blink di 2005. Tom mengajak salah satu temannya yang pernah membantunya dalam menggarap Box Car Racer yaitu David Kennedy, serta mengajak ex-Distillers bassist Ryan Sinn dan drummernya Offspring, Atom Willard. Salah satu komentar Tom mengenai band barunya ini adalah Just before all the blink-182 stuff happened when we were in Europe, I had a really weird epiphany. My heart was beating about a hundred miles a minute for three weeks straight and it had never happened to me before in my life. I really felt like I’d been touched by something and I felt I was meant to do something massive. Album mereka We Don’t Need to Whisper rillis 23 mei 2006, dengan first singlenya The Adventure, Angels and Airwaves akan lebih rock and roll daripada Blink 182, sepeti yang disebut Tom “”the greatest rock’n'roll revolution of this generation” and “more emotional than Blink 182 and Box Car Racer put together”.


Angels & Airwaves is the brainchild of Tom DeLonge, which came to fruition during the extended hiatus of blink-182. With lofty aspirations to transcend the limitations of the pop-punk genre of blink-182, the new band released their debut album
We Don't Need to Whisper in 2006. It sold well though the critical reception was mixed. The concept, finding love in the middle of a war zone, was continued to the next album I-Empire (2007), which also reached the US Billboard top ten. A companion sci-fi film is planned for release during 2008.
Album produksi dimulai pada bulan Januari 2009, setelah tur bersama Weezer pada musim gugur 2008. Produksi berjalan sangat lambat sebagai DeLonge sedang pergi tur dengan Blink-182. DeLonge telah membandingkan album space rock yang dipengaruhi oleh U2 dan Pink Floyd.
Pada halaman Facebook mereka, band ini menyatakan bahwa pada Januari 4, mereka kembali ke studio untuk menempatkan sentuhan akhir pada album LOVE waktu untuk Februari 14 rilis.
Pada tanggal 12 Januari 2010, band ini merilis sebuah promosi video berjudul "C: \ Transmission_Love", yang berisi preview singkat lagu yang akan datang.
Pada bulan Mei 2009, diumumkan bahwa album ini akan dirilis pada Hari Natal. Namun, pada 19 Juli 2009, DeLonge mengumumkan melalui Modlife bahwa album ini tidak akan dirilis pada hari Natal seperti direncanakan sebelumnya, dan sebaliknya akan dirilis pada Hari Valentine.Album ini akan dirilis secara gratis melalui Modlife pada Hari Valentine 2010.
Free download dari album akan berisi sebelas lagu, tapi salinan fisik album tersebut juga akan dirilis yang akan berisi sebelas lagu yang sama bersama-sama dengan 30 menit dari ekstra musik dari film Love. Musik ekstra semua akan mengalir bersama. Tom DeLonge juga menunjukkan bahwa akan ada edisi deluxe dari album dengan bonus lebih bahan; sebuah tanggal rilis ini belum diumumkan.
Single pertama dari album, "Hallucination" dirilis secara gratis pada 23 Desember 2009. Tom DeLonge telah mengatakan bahwa ada sebuah video musik dalam karya-karya untuk lagu.
Fuel TV telah mengumumkan bahwa mereka akan merilis album penuh pada tanggal 12 Februari pada pukul 6 sore Pacific Time secara gratis. Lebih jauh lagi, sebuah remix Hallucination oleh Mark Hoppus akan tersedia bagi semua orang yang menyumbangkan uang saat men-download Love dari Modlife.